Foto: ypi.or.id
BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA
OLEH:
KHALIDAH M. NOER HARAHAP
SMA NEGERI 1 MINAS
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia tentang “Bahaya Narkoba bagi Remaja”. Tidak lupa juga Saya ucapkan
terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu Idesma
Erawati yang telah membimbing saya agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang saya sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh kami
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmiah saya dapat bermanfaat bagi para remaja pelajar, umum, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca
Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Minas, 06 November 2013
Khalidah M. Noer Harahap
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................................1
B.
Penjelasan
Istilah..........................................................................................1
C.
Rumusan Masalah........................................................................................2
D.
Batasan
Masalah...........................................................................................2
E.
Tujuan
Penelitian.........................................................................................3
F.
Manfaat
Penelitian.......................................................................................3
G.
Metode Penelitian.........................................................................................3
BAB II : LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Narkoba………………………………………..........................4
B.
Jenis-jenis Narkoba………………………………………………..............5
C.
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja……….........................11
D.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja…...................................15
E.
Ciri-ciri Remaja yang telah Ketergantungan Narkoba...............................17
F.
Cara Pencegahan Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja……...........18
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................20
B.
Saran...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Narkoba (Narkotika dan
Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini
amat populer di kalangan pelajar, dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab
penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya
di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus
dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai dalam
bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti ekstasi, pil koplo dan
shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang
dijual dalam amplop-amplop.
Saat ini para orang tua, ulama,
guru, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah
terhadap narkoba, sebab generasi muda masa depan bangsa telah
banyak terlibat di dalamnya.
Akibat leluasannya penjualan
narkoba, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan
pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan remaja.
B. Penjelasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman
terhadap judul diatas, maka penulis menegaskan istilah-istilah yang terkait
dengannya, sebagai berikut:
1.
Bahaya
Dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, bahaya adalah hal yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan (bencana,
kesengsaraan, kerugian dan sebagainya).[1]
2.
Narkoba
Narkoba adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri , dan dapat menimbulkan ketergantungan
, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.[2]
3.
Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa.[3]
C.
Rumusan Masalah
Adapun
Rumusan Masalah yang akan diangkat dan dibahas dalam karya ilmiah ini yaitu
meliputi:
a.
Apa yang dimaksud dengan narkoba?
b.
Apa saja jenis-jenis narkoba?
c.
Apa faktor yang mendorong pelajar
untuk menggunakan narkoba?
d.
Apa saja dampak yang ditimbukan
akibat penyalahgunaan narkoba?
e.
Bagaimana ciri-ciri seorang yang
telah kecanduan narkoba?
f.
Bagaimana cara agar dapat
terhindar dari narkoba?
D. Batasan Masalah
Karena cakupan pengguna narkoba
begitu luas dan untuk memudahkan pembaca memahami karya tulis ini, maka penulis
akan membatasi penelitian dan pembahasan hanya di kalangan pelajar saja.
Sehingga maksud dan tujuan penulis sampai kepada pembaca dan bisa dilaksanakan
dalam menjalani kehidupan sehari hari menuju suasana hidup yang lebih baik.
E. Tujuan Penelitian
Penulisan karya ilmiah
dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang
narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda berpikir
dua kali untuk memakainya, sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda
yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama, bangsa dan negara.
Disamping itu penulis juga
berharap dengan adanya karya tulis ini, Ibu pembimbing kiranya memberikan nilai
yang baik dan lebih dari cukup. Sehingga penilaian objektif yang Ibu pembimbing
berikan dapat memotivasi penulis untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa
masa yang akan datang.
F.
Manfaat
Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memahami narkoba dan memahami
penyebab penggunaan narkoba oleh pelajar
agar pelajar tidak
terpengaruh dalam penyalahgunaan narkoba yang dapat mempengaruhi masa depan
mereka, dan juga sebagai referensi dan pertimbangan bagi pembaca yang ingin
membuat suatu karya tulis yang
berhubungan dengan masalah ini.
G. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode pengumpulan sumber-sumber
yang berupa buku dan informasi dari
media massa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Narkoba
Narkoba (singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat
yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,
maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan
psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan[4].
Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah diluar batas dosis. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak
bias dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah
mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja
dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah. Sekolah, diskotik,
tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa
membuat para orang tua, ormas, pemerintah
khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas
narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa.
B.
Jenis-Jenis Narkoba
a.
Berdasarkan Golongan
-
Golongan I
Narkotika
yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
-
Golongan II
Narkotika
yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin,
Petidin
-
Golongan III
Narkotika
yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan
pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Codein.
b.
Penggolongan Narkoba Menurut Efeknya:
1)
Depresant
Depresant
memiliki efek menekan/ menurunkan fungsi sistem saraf pusat (Central Nervous
System/CNS), tetapi tidak harus membuat seseorang merasa depresi. Akibat
dari penggunaan golongan zat ini antara lain dapat menurunkan denyut nadi dan
fungsi pernafasan, menimbulkan rasa rileks dan ngantuk. Depresant dapat
mengakibatkan menurunnya tingkat koordinasi, konsentrasi dan keseimbangan.
Beberapa jenis depressant juga dapat menyebabkan euphoria (perasaan bahagia
yang berlebihan).
Depresant biasanya digunakan untuk mengurangi
kecemasan, stress dan perasaan yang tertahan (inhibition). Penggunaan
dalam dosis tinggi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran oleh karena nafas dan
detak jantung melemah. Efek yang biasanya tampak pada pengguna depressant
adalah suara/bicara seperti tertelan, gerakan sempoyongan dan tidak
terkoordinasi. Efek lainnya adalah mual, muntah, koma dan mati.
Yang termasuk
dalam golongan depressant antara lain alcohol, ganja, opiates (heroin, morfin,
codein), methadone, obat
penenang/obat tidur, dan bahan pelarut (solvent).
2)
Stimulant
Stimulant adalah
kebalikan dari depressant yang bekerja dengan meningkatkan fungsi sistem saraf
pusat dan mempercepat produksi impuls saraf. Penggunaan stimulant akan
mengakibatkan meningkatnya detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh,
meningkatkan kewaspadaan, gairah/ semangat dan energi, dan mungkin meningkatnya
rasa percaya diri. Penggunaan stimulant juga dapat mengakibatkan menurunkan
nafsu makan, pupil mata membesar, talkative, agitasi dan susah tidur. Sebagian stimulant
dapat mengakibatkan rasa haus dan mengurangi kelelahan.
Penggunaan dalam
dosis besar dapat menimbulkan rasa cemas, panic, sakit kepala, pandangan kabur,
kram perut, agresi dan paranoia. Yang termasuk dalam kelompok stimulant antara
lain: nikotin, kafein, amphetamine, kokain, dan tablet pelangsing (duramine,
sanorex dan lain-lain).
3)
Hallusinogens
Cara kerja
hallusinogens adalah dengan mengaburkan persepsi pengguna terhadap realita yang
ada baik penglihatan, pendengaran, maupun orientasi terhadap waktu/tempat. Efek
hallusinogens biasanya susah untuk diprediksi. Efek psikologis sangat
bergantung pada mood dan konteks pada saat menggunakannya. Hallusinogens dapat
mempengaruhi perasaan emosi, euphoria, dan rasa bahagia. Efek negatif yang
sering timbul adalah perasaan panik, paranoia, dan kehilangan hubungan dengan
realita. Efek hallusinogens pada fisik ditandai dengan pembesaran bola mata,
hilangnya nafsu makan, meningkatkan aktivitas, bicara atau tertawa-tawa, rahang
berdetak, berkeringat, dan kadang-kadang terjadi kram perut dan mual-mual.
Yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain LSD (Lysergic Acid
Diethylamide), magic mashroom (psilosibin), mescaline (peyote cactus), PCP
(Phencyclidine), ecstasy, ketamine, dan marijuana (ganja).
c.
Jenis Norkoba yang Sering disalah Gunakan
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara
ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau
syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang
belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang
lengket
Pada mulanya, pengonsumsi opium
akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami
gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan,
maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi
menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu,
ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis
dan berat badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan
kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari
sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan)
yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini
akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu
juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan
kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan
dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung
pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan
dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya,
paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya
bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa
segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi
secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis
yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus
megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat
penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan
mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia
(tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu
heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah
syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di
kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada
obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski
jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan
Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi
dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung
kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni
menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi
sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan
ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan
ketagihan psikis.
Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira
dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan
takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa
penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan.
Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak
mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia
tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan
ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus
menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini
adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa
selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan
hati-hati.
7.
Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai
dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan
hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat
trihidrocaniponal (THC).[5]
C.
Penyebab Remaja Menggunakan
Narkoba
Dari berbagai pengguna, pengedar
dan pembuat narkoba tentunya memiliki penyebab melakukan hal tersebut baik
internal maupun ekternal. Yang menyebabkan para remaja dan masyarakat menjadi
korban keganasan narkoba terbagi menjadi beberapa faktor:
a.
Faktor Internal
1.
Tidak mempunyai motivasi hidup
Motivasi hidup adalah dorongan untuk apa seseorang hidup di dunia ini,
setiap orang tentu mempunyai tujuan, impian yang akan dicapai. Untuk mencapai
impian harus ada motivasi atau dorongan, baik dorongan itu berasal dari diri
sendi maupun dari luar.Para generasi muda atau yang terlibat memakai narkoba
yang disebabkan oleh karena tidak mempunyai motivasi hidup disebabkan tidak
adanya dorongan kemana arah hidup dan tujuan hidup yang akan dijalaninya,
sehingga seorang anak yang tidak mempunyai motivasi maka hidupnya tidak akan
punya arah dan terombang-ambing.Hal ini disebabkan oleh tidak adanya arahan
dari lingkungan terutama lingkungan keluarga.
2.
Ingin terlihat gaya
Narkoba tentu dapat membuat pemakainya lebih berani, keren, percaya diri,
kreatif, santai, dan lain sebagainya walaupun bersifat sementara. Efek keren
yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan
tertentu, sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy,
gaul, modis dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin gaul oleh
golongan/kelompok itu, ia yang harus memakai zat haram tersebut.
3.
Memberi ketenangan dan
mehilangkan rasa sakit
Dalam kehidupan manusia tidak akan terluput dari berbagai masalah, ada
masalah itu rumit ataupun ringan, namun seseorang yang mempunyai permasalahan
selalu bingung dan panik nmenghadapinya dan tidak mampu mencari solusi
pemecahannya, sehingga banyak yang lari dari masalah yang dihadapi.Maka narkoba
yang sering dijadikan tempat pelarian dari masalah yang dihadapi. Menurut
seseorang yang sedang panik dan stress, narkoba dapat menghilangkan rasa sakit.
Sesuai hakekatnya, narkoba biasa digunakan oleh tim medis yang berwenang untuk
menghilangkan rasa sakit. Tapi karna sekarang narkoba mudah didapatkan dari
oknum yang tak bertanggung jawab, orang menyalahgunakan untuk menghilangkan
rasa sakit yang tidak tertahankan lagi. Walaupun hanya bersifat sementara dan berakibat
fatal terhadap tubuh.
4.
Ikut-ikutan dan solidaritas geng
Orang yang sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba akan berusaha
mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar bersama merasakan
penderitaan yang dialaminya. Pada awalnya pengedar akan menjerat calon
korbannya dengan membagi-bagikan secara gratis. Setelah itu pengedar akan
meminta bayaran kepada calon korbannya. Orang lain yang melihat asyiknya
menggunakan zat terlarang itu bisa jadi akan mengikuti gaya tersebut.
Ikut-ikutan tidak terlepas dari eratnya solidaritas geng, kenapa? Karna pada
suatu kelompok/geng mempunyai rasa kekerabatan yang tinggi antar sesama
anggotanya. Jika ketua atau orang yang berpengaruh pada geng tersebut
mengkonsumsi narkoba maka secara terpaksa ataupun tidak terpaksa anggotanya
akan mengkonsumsi barang haram tersebut, agar memperlihatkan rasa senasib dan
sepenanggungan.
5.
Mencoba-coba dan Rasa Ingin Tahu
Sifat kental dari seorang remaja ialah rasa ingin tahu atas semua hal,
termasuk narkoba. Rasa ingin tahu itu tergolong atas rasa ingin tahu secara
garis besar dan rasa ingin tahu mencobanya. Rasa ingin tahu mencobanya inilah
yang harus dijauhi. Jika iman seorang remaja dikalahkan oleh nafsunya yang
besar, maka tidak mungkin lagi remaja itu akan terjerat narkoba. Dan akan terus
ketagihan secara terus menerus.
6.
Mencari tantangan agar terlihat
dewasa
Jika seseorang yang senang dengan kegitan yang menguji nyali, untuk
melakukan aksinya agar terlihat bersemangat, bergairah, percaya diri dan penuh
tenaga maka ia akan menggunakan narkoba sebagai solusinya. Dikarnakan pada
zaman sekarang marak sekali terjadinya tawuran antar pelajar dan balap liar.
Kegitan tersebut umumnya suatu sifat yang menunjukkan kedewasaan seorang
remaja. Apabila ingin terlihat lebih dewasa maka salah satunya dengan
nenggunakan narkoba. Dengan menjadi dewasa maka orang itu akan bertindak
semaunya, bebas orang tua, bebas guru dan lain sebagainya.
7.
Rasa bosan berkepanjangan
Seseorang yang mempunyai orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, dan
sering ditinggal dirumah tanpa adanya kesibukan maka kebosanan dan kejenuhan
akan timbul. Bosan merupakan salah satu hal yang sangat mengganggu diri dan
lekas hilang dalam diri seseorang. Penyebab bosan itu banyak, terutama pada
kalangan remaja. Salah satunya bosan terhadap ocehan orangtua, perangai pacar,
omelan guru di sekolah dan lain. Narkoba merupakan solusinya. dengan adanya
kenikmatan dari narkoba maka remaja yang menggunakannya akan
berhalusinasi/khayalan yang menyenangkan.
b.
Faktor Eksternal
1.
Kurangnya perhatian orang tua
Secara umum penyebab seorang anak yang terjerumus pada hal-hal yang
bersifat negatif terutama narkotika penyebab utamanya adalah orang tua. Karena
dari hasil pantauan pihak yang berwenang seperti BNN , Usia remajalah yang
paling dominan ikut terlibat pemakaian obat-obat terlarang ini. Secara umum
penyebabnya adalah anak kurang perhatian dari orang tua. Orang tua sering
mengukur segala sesuatu dengan uang. Apabila seorang anak diberi uang maka
sudah tuntaslah kewajibannya, bagi orang tua yang mempunyai tindakan seperti
ini terhadap anaknya , maka kesempatan ini yang digunakan oleh si anak untuk
menggunakan obat terlarang atau narkotika. sering penyebab penyalahgunaan
narkoba pada remaja tidak selalu dibebankan kepada anak, tapi melihat bagaimana
peran orang tuanya. Melihat kondisi zaman sekarang yang mana keperluan serba
sulit, peran ekonomi orangtua sangat berpengaruh. Tapi orangtua jangan lupa
perannya terhadap anak. Menurut psikolog anak Seto Mulyadi, jika orangtua yang
sibuk dengan pekerjaannya saja, kurang memerhatikan anaknya dan memberi kasih
sayang kepada anaknya dengan uang dan harta benda. Maka anak itu akan merasa
bebas. Jadi peranan orangtua sangat berpengaruh terhadap kehidupan anaknya.
2.
Pendidikan Agama oleh Keluarga
Apabila dalam kehidupan manusia kurangnya pendidikan agama apalagi tidak
mengenal sama sekali, semua ini berarti manusia tersebut tidak ada pegangan
hidup sama sekali, sama halnya dengan sebuah rumah yang tidak mempunyai pondasi
atau dasar dari sebuah bangunan. Apabila rumah tidak mempunyai pondasi maka
apabila ada badai atau gempa bumi maka rumah akan mudah roboh dan hancur,
begitu juga dengan manusia apabila tidak ada pegangan maka akan mudah hancur
kehidupannya.Dalam sebuah keluarga yang tidak menanamkan nilai-nilai agama dan
pendidikan agama kepada anaknya. Maka anak akan terbentuk pribadi yang memiliki
karekter yang menyimpang. Sehingga mereka akan cendrung melakukan hal kriminal
seperti penggunaan narkoba tanpa sepengetahuan orangtua.
3.
Kemajuan Teknologi
Semakin canggihnya alat teknologi komunikasi seperti handphone dan internet
akan mempermudah dan memperlancar hubungan antara pengedar dan calon pengguna
narkoba. Jika seorang anak yang diberi kebebasan untuk mengunakan internet
tanpa adanya pantauan dari orangtua, maka makin mudahlah pengedar narkoba
menjerat korbannya kapan saja dan dimana saja.
D. Dampak Penggunaan Narkoba
Dampak penggunaan narkoba yang
berkepanjangan dan dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan antara lain :
1.
Komplikasi Medik
Biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup
lama. Bepengaruh pada penurunan fungsi dan kesehatan:
a.
Otak dan susunan saraf pusat, dapat terjadi :
-
gangguan daya ingat
-
gangguan perhatian atau konsentrasi
-
gangguan bertindak rasional
-
gagguan perserpsi sehingga
menimbulkan halusinasi
-
gangguan motivasi, sehingga malas
sekolah atau bekerja
-
gangguan pengendalian diri, sehingga
sulit membedakan baik dan buruk.
b.
saluran pernafasan, dapat terjadi:
-
radang paru (Bronchopnemonia)
-
pembengkakan paru (Oedema Paru)
c.
jantung, dapat terjadi:
-
peradangan otot jantung
-
penyempitan pembuluh darah jantung.
d.
Hati, dapat terjadi : Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,
hubungan seksual.
e.
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan
HIV / AIDS. Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi,
mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk
membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah (GO),
raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum
suntik secara bersama–sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin
meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f.
Sistem Reproduksi, dapat menyebabkan terjadi kemandulan.
g.
Kulit, terdapat
bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka
sering menggunakan baju lengan panjang.
h.
Komplikasi pada kehamilan :
-
Ibu : anemia, infeksi vagina,
hepatitis, AIDS.
-
Kandungan : abortus, keracunan
kehamilan, bayi lahir mati.
-
Janin : pertumbuhan terhambat,
premature, berat bayi rendah.
2.
Dampak Sosial
a.
Di Lingkungan Keluarga :
-
Suasana nyaman dan tentram dalam
keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
-
Orang tua resah karena barang
berharga sering hilang.
-
Perilaku menyimpang atau asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup
bebas) dan menjadi aib keluarga.
-
Putus sekolah atau menganggur,
karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, kesulitan keuangan.
-
Orang tua menjadi putus asa karena
pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b.
Di Lingkungan Sekolah :
-
Merusak disiplin dan motivasi
belajar.
-
Meningkatnya tindak kenakalan,
membolos, tawuran pelajar.
-
Mempengaruhi peningkatan
penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c.
Di Lingkungan Masyarakat :
-
Tercipta pasar gelap antara pengedar
dan bandar yang mencari pengguna atau mangsanya.
-
Pengedar atau bandar menggunakan
perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
-
Meningkatnya kejahatan di masyarakat
: perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
-
Meningkatnya kecelakaan.
E. Ciri-Ciri Remaja yang Telah Ketergantungan
Narkoba
a. Ciri fisik pecandu narkoba
-
berat badan menurun
secara drastis
-
matanya terlihat cekung
dan merah
-
muka pucat dan bibir
kehitam-hitaman,
-
tangan penuh dengan
bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka
sayatan
-
terdapat goresan dan
perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
-
buang air kecil dan
besar sering tidak lancar
-
sembelit atau sakit
perut tanpa alasan yang jelas
b. Ciri-ciri psikologis pecandu narkoba
-
Sangat
sensitif dan cepat merasa bosan,
-
Menunjukkan
sikap membangkang jika dimarahi atau kena marah,
-
Emosi
naik-turun dan tidak merasa ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar
terhadap anggota keluarga,
-
Nafsu
makan tidak menentu,
-
Malas,
sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutin,
-
Tidak
peduli sama keluarga dan bahkan menjauhi keluarga, dan
F. Cara Pencegahan Penggunaan
Narkoba di Kalangan Remaja
Banyak hal yang masih bisa
dilakukan untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
1.
Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi,
biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba,
pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN,
lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar
pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada
remaja langsung dan keluarga.
2.
Sekunder
Pada saat penggunaan sudah
terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase
penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan
fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1
– 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif
secara bertahap.
3.
Tersier
Tersier yaitu upaya untuk
merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap
ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam
masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif dan lain-lain.
Dengan berbagai upaya tersebut di
atas, mari penulis optimisi para remaja akan terjaga dan terawasi dari
penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua komponen
masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sebagaimana
yang telah diulas dan kita ketahui bersama bahwa narkoba merupakan bahan dan
zat yang sangat berbahaya bila disalahgunakan. Dampak negatif yang ada dalam
narkoba tidak saja dapat merusak generasi bangsa, akan tetapi akan merusak
kesehatan serta kejiwaan penggunanya. Rusaknya kejiwaan yang diakibatkan dari
memakai narkoba dikarenakan pengaruh candu dan daya dorong yang ada dalam
pengaruh narkoba. Oleh karena itu jangan pernah sekali-kali untuk berniat
mencoba narkoba, karena sekali kamu mencoba dan memakai narkoba, maka
sesungguhnya kamu telah menempatkan dirimu kejurang yang cukup membahayakan.
2.
Saran
Setelah membaca karya tulis ini,
semoga para remaja bisa membuka matanya
akan bahaya dari penggunaan narkoba. Jangan terpengaruh oleh
lingkungan atau tren masa kini yang menyebutkan bahwa, “Ketinggalan jamanlah
orang yang tak mengonsumsi narkoba.” Janganlah kita berasumsi seperti itu,
bahkan mungkin pengguna narkoba adalah orang-orang yang tak ‘gaul’ dalam
persoalan medis kedokteran atau kesehatan. Jadilah orang cerdas yang tak mudah
terjerumus ke dalam lingkungan narkoba yang sudah tentu mengancam kesehatan
jiwa, rohani dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2003. Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia
Amin, Ahmad.
1991. Bahaya Narkoba. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Padmini, Dyah. 2000. Narkotika dan Psikotropika. Bandung:
Angkasa
-------,
2010. Narkoba. Wikipedia bahasa Indonesia
0 Komentar untuk "KARYA ILMIAH BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA"